Perkecambahan benih dapat
diartikan sebagai dimulainya proses pertumbuhan embrio dari benih yang
sudah matang ( Taiz and Zeiger 1998). Benih dapat
berkecambah bila tersedia faktor-faktor pendukung selama terjadinya proses
perkecambahan.
Ø Faktor
dalam
a. Tingkat kemasakan benih
Benih yang
dipanen sebelum tingkat kemasakan fisiologisnya tercapai tidak mempunyai
viabilitas yang tinggi karena belum memiliki cadangan makanan yang cukup serta
pembentukan embrio belum sempurna (Sutopo, 2002). Pada umumnya sewaktu kadar
air biji menurun dengan cepat sekitar 20 persen, maka benih tersebut juga telah
mencapai masak fisiologis atau masak fungsional dan pada saat itu benih
mencapat berat kering maksimum, daya tumbuh maksimum (vigor) dan daya kecambah
maksimum (viabilitas) atau dengan kata lain benih mempunyai mutu tertinggi (Kamil,
1979)
b. Ukuran benih
Benih yang berukuran besar dan berat mengandung
cadangan makanan yang lebih banyak dibandingkan dengan yang kecil pada jenis
yang sama. Cadangan makanan yang terkandung dalam jaringan penyimpan digunakan
sebagai sumber energi bagi embrio pada saat perkecambahan (Sutopo, 2002). Berat
benih berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan dan produksi karena berat
benih menentukan besarnya kecambah pada saat permulaan dan berat tanaman pada
saat dipanen (Blackman, dalam Sutopo, 2002). b. Ukuran benih
c.
Dormansi
Benih
dikatakan dormansi apabila benih tersebut sebenarnya hidup tetapi tidak
berkecambah walaupun diletakkan pada keadaan yang secara umum dianggap telah
memenuhi persyaratan bagi suatu perkecambahan atau juga dapat dikatakan
dormansi benih menunjukkan suatu keadaan dimana benih-benih sehat (viabel)
namun gagal berkecambah ketika berada dalam kondisi yang secara normal baik
untuk berkecambah, seperti kelembaban yang cukup, suhu dan cahaya yang sesuai
(Lambers 1992, Schmidt 2002).
d. Penghambat perkecambahan
d. Penghambat perkecambahan
Menurut
Kuswanto (1996), penghambat perkecambahan benih dapat berupa kehadiran
inhibitor baik dalam benih maupun di permukaan benih, adanya larutan dengan
nilai osmotik yang tinggi serta bahan yang menghambat lintasan metabolik atau
menghambat laju respirasi.
Ø
Faktor luar
Faktor luar utama yang mempengaruhi
perkecambahan diantaranya :
a.
Air
Penyerapan air oleh benih
dipengaruhi oleh sifat benih itu sendiri terutama kulit pelindungnya dan jumlah
air yang tersedia pada media di sekitarnya, sedangkan jumlah air yang
diperlukan bervariasi tergantung kepada jenis benihnya, dan tingkat pengambilan
air turut dipengaruhi oleh suhu (Sutopo, 2002). Perkembangan benih tidak akan
dimulai bila air belum terserap masuk ke dalam benih hingga 80 sampai 90 persen
(Darjadi,1972) dan umumnya dibutuhkan kadar air benih sekitar 30 sampai 55
persen (Kamil, 1979). Benih mempunyai kemampuan kecambah pada kisaran air tersedia.
Pada kondisi media yang terlalu basah akan dapat menghambat aerasi dan
merangsang timbulnya penyakit serta busuknya benih karena cendawan atau bakteri
(Sutopo, 2002).
Menurut Kamil (1979), kira-kira 70 persen berat protoplasma sel hidup terdiri dari air dan fungsi air antara lain:
Menurut Kamil (1979), kira-kira 70 persen berat protoplasma sel hidup terdiri dari air dan fungsi air antara lain:
1. Untuk
melembabkan kulit biji sehingga menjadi pecah atau robek agar terjadi pengembangan
embrio dan endosperm.
2. Untuk
memberikan fasilitas masuknya oksigen kedalam biji.
3. Untuk
mengencerkan protoplasma sehingga dapat mengaktifkan berbagai fungsinya.
4. Sebagai alat transport larutan makanan dari endosperm atau kotiledon ke titik tumbuh, dimana akan terbentuk protoplasma baru.
4. Sebagai alat transport larutan makanan dari endosperm atau kotiledon ke titik tumbuh, dimana akan terbentuk protoplasma baru.
b. Suhu
Suhu
optimal adalah yang paling menguntungkan berlangsungnya perkecambahan benih
dimana presentase perkembangan tertinggi dapat dicapai yaitu pada kisaran suhu
antara 26.5 sd 35°C (Sutopo, 2002). Suhu juga mempengaruhi kecepatan proses
permulaan perkecambahan dan ditentukan oleh berbagai sifat lain yaitu sifat
dormansi benih, cahaya dan zat tumbuh gibberallin.
c. Oksigen
Saat
berlangsungnya perkecambahan, proses respirasi akan meningkat disertai dengan
meningkatnya pengambilan oksigen dan pelepasan CO2, air dan energi panas.
Terbatasnya oksigen yang dapat dipakai akan menghambat proses perkecambahan
benih (Sutopo, 2002). Kebutuhan oksigen sebanding dengan laju respirasi dan
dipengaruhi oleh suhu, mikro-organisme yang terdapat dalam benih (Kuswanto.
1996). Menurut Kamil (1979) umumnya benih akan berkecambah dalam udara yang
mengandung 29 persen oksigen dan s0.03 persen CO2. Namun untuk benih yang
dorman, perkecambahannya akan terjadi jika oksigen yang masuk ke dalam benih
ditingkatkan sampai 80 persen, karena biasanya oksigen yang masuk ke embrio kurang
dari 3 persen.
d. Cahaya
Kebutuhan
benih akan cahaya untuk perkecambahannya berfariasi tergantung pada jenis
tanaman (Sutopo, 2002). Adapun besar pengaruh cahanya terhadap perkecambahan
tergantung pada intensitas cahaya, kualitas cahaya, lamanya penyinaran (Kamil,
1979). Menurut Adriance and Brison dalam Sutopo (2002) pengaruh cahaya terhadap
perkecambahan benih dapat dibagi atas 4 golongan yaitu golongan yang memerlukan
cahaya mutlak, golongan yang memerlukan cahaya untuk mempercepat perkecambahan,
golongan dimana cahaya dapat menghambat perkecambahan, serta golongan dimana
benih dapat berkecambah baik pada tempat gelap maupun ada cahaya.
e. Medium
Medium
yang baik untuk perkecambahan haruslah memiliki sifat fisik yang baik, gembur,
mempunyai kemampuan menyerap air dan bebas dari organisme penyebab penyakit
terutama cendawan (Sutopo, 2002). Pengujian viabilitas benih dapat digunakan
media antara lain substrat kertas, pasir dan tanah.
1. Kecambah cabe
Klasifikasi tanaman cabai :
Divisio
: Spermatophyta
Sub divisio : Angioispermae
Classis :
Dicotyledone
Ordo :
Tubiflorae
Familia
: Solanaceae
Genus
: Capsicum
Species : Capsicum
annuum L.
Perkecambahan
cabe
Langkah yang di lakukan sebelum
perkecambahan
1. Siapkan media
Siapkan
media penyemaian berupa kompos sudah jadi. Cirinya, wujudnya sudah menyerupai
tanah atau kalau tak mau repot beli saja kompos kemasan.
Media tanam harus steril. Tujuannya agar benih atau bibit tidak terserang penyakit dari media tanam itu sendiri. Sterilisasi dilakukan dengan menjemurnya di bawah sinar matahari selama 4-7 hari. Media yang sudah kering lantas dimasukkan ke dalam nampan penyemaian. Bila digundukkan di atas tanah, taburi dengan pestisida sesuai dosis.
Media tanam harus steril. Tujuannya agar benih atau bibit tidak terserang penyakit dari media tanam itu sendiri. Sterilisasi dilakukan dengan menjemurnya di bawah sinar matahari selama 4-7 hari. Media yang sudah kering lantas dimasukkan ke dalam nampan penyemaian. Bila digundukkan di atas tanah, taburi dengan pestisida sesuai dosis.
2. Benih direndam
Ingin menanam cabai berkualitas
bagus ? Gunakan benih cabai yang dijual dalam kemasan. Periksa kemasannya.
Jangan beli benih kedaluwarsa. Rendam benih cabai dalam air bersih. Biji
terapung dibuang, yang tenggelam bisa disemai.
Sebelum disemai, benih yang bagus direndam air hangat-hangat kuku semalaman. Tujuannya agar air meresap ke dalam benih cabai. Ketika air masuk, sel-selnya akan mengembang dan akan mempermudah perkecambahan.
Sebelum disemai, benih yang bagus direndam air hangat-hangat kuku semalaman. Tujuannya agar air meresap ke dalam benih cabai. Ketika air masuk, sel-selnya akan mengembang dan akan mempermudah perkecambahan.
3. Tiriskan benih
Ambil benih dari rendaman air, lalu
letakkan dalam tisu yang disusun berlapis-lapis. Kalau tidak ada tisu, gunakan
kertas Koran yang penting airnya terhisap sehingga benih mudah disebar.
4. Tebarkan benih
Dengan menggunakan sebilah bambu
bikin garis-garis sejajar sedalam 0,5 cm pada media persemaian. Jarak antar
garis sekitar 5 cm. tebarkan benih cabai ke dalam garis-garis tersebut dan
timbun tipis saja dengan media semai. Ingat, jangan terlalu tebal, kecambah
bisa gagal nongol dan mati membusuk.
5. Penyiraman
Selama jangka waktu perkecambahan,
benih perlu cukup air. Gunakan sprayer halus untuk menyemprotkan air, agar
benih dan persemaian tidak porak-poranda. Juga hindari genangan air, karena
bisa menyebabkan benih membusuk dan tidak tumbuh.
6. Pindahkan bibit ke pot
Kurang lebih seminggu, benih mulai
bekecambah. Setelah berumur tiga minggu, pindahkan bibit pot. Selanjutnya
rawatlah bibit cabai itu.
2. Kecambah Terong
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: | Plantae |
Kelas: | Magnoliopsida |
Upakelas: | Asteridae |
Ordo: | Solanales |
Famili: | Solanaceae |
Genus: | Solanum |
Spesies: | S. melongena |
Biji terong membutuhkan
kehangatan dan kelembaban untuk berkecambah. pindahkan benih Anda ke tempat
yang lebih hangat di malam hari. .
Jika Anda menggunakan tanah
untuk memulai benih Anda, lembabkan tanah secara menyeluruh, menjatuhkan benih
Anda di atas, dan menyebarkan lapisan tipis benih halus mulai campuran,
vermikulit, tanah atau lebih di atas biji. Sementara berkecambah dan
sementara bibit masih muda dan lunak, menggunakan botol semprot untuk menjaga
kelembaban media tumbuh Anda setiap saat.
Biji terong berkecambah lebih berhasil ketika suhu tanah adalah antara 80 dan 90 derajat Fahrenheit. Sementara benih berkecambah, kehangatan tanah jauh lebih penting daripada cahaya, jadi tetap benih Anda di manapun Anda perlu untuk tetap hangat media tumbuh Anda!
3. Kecambah Tomat
Klasifikasi tanaman tomat adalah
sebagai berikut:
Kingdom
: Plantae
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Lycopersicon (Lycopersicum)
Species : Lycopersicon esculentum Mill.
Divisi : Spermatophyta
Subdivisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledonae
Ordo : Solanales
Famili : Solanaceae
Genus : Lycopersicon (Lycopersicum)
Species : Lycopersicon esculentum Mill.
Tomat mempunyai akar
tunggang yang tumbuh menembus kedua
tanah dan akar serabut
yang tumbuh menyebar kearah samping. Tetapi
dangkal. Batang tanaman
tomat berbentuk persegi empat hingga bulat,
berbatang lunak tetapi
cukup kuat, berbulu atau berambut halus dan
diantara bulu-bulu
tersebut terdapat rambut kelenjar. Batang tanaman
berwama hijau. Pada
ruas batang mengalami penebalan dan pada ruas
bagian bawah tumbuh
akar-akar pendek. Selain itu batang tamanan tomat
dapat bercabang dan
diameter cabang lebih besar jika dibanding dengan
jenis tanaman sayur
lainya. Daun tanaman tomat berbentuk oval bagian
tepi daun bergerigi dan
membentuk celah-celah yang menyirip serta agak
melengkung kedalam.
Daun berwama hijau dan merupakan daun majemuk
ganjil yang berjumlah
sekitar 3-6 cm. Diantara daun yang berukuran besar
biasanya tumbuh 1-2
daun yang berukuran kecil. Daun majemuk pada
tanaman tomat tumbuh
berselang-seling atau tersusun spiral mengelilingi
batang tanaman. Bunga
tomat berukuran kecil, diameternya sekitar 2 cm
dan berwama kuning
cerah, kelopak bunga berjumlah 5 buah dan berwarna
hijau terdapat pada
bagian terindah dari bunga tomat warnanya kuning
cerah berjumlah 6 buah.
Bunga tomat merupakan bunga sempurna karena
benang sari atau tepung
sari dan kepala putik atau kepala benang sari
terbentuk pada bunga
yang sama. Bentuk buah tomat bervariasi,
tergantung varietasnya
ada yang berbentuk bulat, agak bulat, agak lonjong
dan bulat telur (oval).
Ukuran buahnya juga bervariasi, yang paling kecil
memiliki berat 8 gram
dan yang besar memiliki berat 180 gram. Buah
yang masih muda berwama
hijau muda, bila telah matang menjadi merah
(Cahyono,
1998)
rincian perkecambahan nya dalam per harinya kurang dijelaskan. jadi tidak diketahui perubahan yang terjadi tersebut tepatnya pada hari ke berapa?
BalasHapus