Rabu, 25 September 2013

Studi Perkecambahan




Perkecambahan benih dapat diartikan sebagai dimulainya proses pertumbuhan embrio dari benih yang sudah matang ( Taiz and Zeiger 1998). Benih dapat berkecambah bila tersedia faktor-faktor pendukung selama terjadinya proses perkecambahan.
Perkembangan benih dipengaruhi oleh faktor dalam (internal) dan faktor luar (eksternal).
Ø  Faktor dalam
Faktor dalam yang mempengaruhi perkecambahan benih antara lain :

a. Tingkat kemasakan benih
Benih yang dipanen sebelum tingkat kemasakan fisiologisnya tercapai tidak mempunyai viabilitas yang tinggi karena belum memiliki cadangan makanan yang cukup serta pembentukan embrio belum sempurna (Sutopo, 2002). Pada umumnya sewaktu kadar air biji menurun dengan cepat sekitar 20 persen, maka benih tersebut juga telah mencapai masak fisiologis atau masak fungsional dan pada saat itu benih mencapat berat kering maksimum, daya tumbuh maksimum (vigor) dan daya kecambah maksimum (viabilitas) atau dengan kata lain benih mempunyai mutu tertinggi (Kamil, 1979)

b. Ukuran benih
Benih yang berukuran besar dan berat mengandung cadangan makanan yang lebih banyak dibandingkan dengan yang kecil pada jenis yang sama. Cadangan makanan yang terkandung dalam jaringan penyimpan digunakan sebagai sumber energi bagi embrio pada saat perkecambahan (Sutopo, 2002). Berat benih berpengaruh terhadap kecepatan pertumbuhan dan produksi karena berat benih menentukan besarnya kecambah pada saat permulaan dan berat tanaman pada saat dipanen (Blackman, dalam Sutopo, 2002). 


c. Dormansi
Benih dikatakan dormansi apabila benih tersebut sebenarnya hidup tetapi tidak berkecambah walaupun diletakkan pada keadaan yang secara umum dianggap telah memenuhi persyaratan bagi suatu perkecambahan atau juga dapat dikatakan dormansi benih menunjukkan suatu keadaan dimana benih-benih sehat (viabel) namun gagal berkecambah ketika berada dalam kondisi yang secara normal baik untuk berkecambah, seperti kelembaban yang cukup, suhu dan cahaya yang sesuai (Lambers 1992, Schmidt 2002).

d. Penghambat perkecambahan
Menurut Kuswanto (1996), penghambat perkecambahan benih dapat berupa kehadiran inhibitor baik dalam benih maupun di permukaan benih, adanya larutan dengan nilai osmotik yang tinggi serta bahan yang menghambat lintasan metabolik atau menghambat laju respirasi.
Ø  Faktor luar
Faktor luar utama yang mempengaruhi perkecambahan diantaranya :
a.       Air
Penyerapan air oleh benih dipengaruhi oleh sifat benih itu sendiri terutama kulit pelindungnya dan jumlah air yang tersedia pada media di sekitarnya, sedangkan jumlah air yang diperlukan bervariasi tergantung kepada jenis benihnya, dan tingkat pengambilan air turut dipengaruhi oleh suhu (Sutopo, 2002). Perkembangan benih tidak akan dimulai bila air belum terserap masuk ke dalam benih hingga 80 sampai 90 persen (Darjadi,1972) dan umumnya dibutuhkan kadar air benih sekitar 30 sampai 55 persen (Kamil, 1979). Benih mempunyai kemampuan kecambah pada kisaran air tersedia. Pada kondisi media yang terlalu basah akan dapat menghambat aerasi dan merangsang timbulnya penyakit serta busuknya benih karena cendawan atau bakteri (Sutopo, 2002).
Menurut Kamil (1979), kira-kira 70 persen berat protoplasma sel hidup terdiri dari air dan fungsi air antara lain:
1. Untuk melembabkan kulit biji sehingga menjadi pecah atau robek agar terjadi pengembangan embrio dan endosperm.
2. Untuk memberikan fasilitas masuknya oksigen kedalam biji.
3. Untuk mengencerkan protoplasma sehingga dapat mengaktifkan berbagai fungsinya.
4. Sebagai alat transport larutan makanan dari endosperm atau kotiledon ke titik tumbuh, dimana akan terbentuk protoplasma baru.

b. Suhu
Suhu optimal adalah yang paling menguntungkan berlangsungnya perkecambahan benih dimana presentase perkembangan tertinggi dapat dicapai yaitu pada kisaran suhu antara 26.5 sd 35°C (Sutopo, 2002). Suhu juga mempengaruhi kecepatan proses permulaan perkecambahan dan ditentukan oleh berbagai sifat lain yaitu sifat dormansi benih, cahaya dan zat tumbuh gibberallin.

c. Oksigen
Saat berlangsungnya perkecambahan, proses respirasi akan meningkat disertai dengan meningkatnya pengambilan oksigen dan pelepasan CO2, air dan energi panas. Terbatasnya oksigen yang dapat dipakai akan menghambat proses perkecambahan benih (Sutopo, 2002). Kebutuhan oksigen sebanding dengan laju respirasi dan dipengaruhi oleh suhu, mikro-organisme yang terdapat dalam benih (Kuswanto. 1996). Menurut Kamil (1979) umumnya benih akan berkecambah dalam udara yang mengandung 29 persen oksigen dan s0.03 persen CO2. Namun untuk benih yang dorman, perkecambahannya akan terjadi jika oksigen yang masuk ke dalam benih ditingkatkan sampai 80 persen, karena biasanya oksigen yang masuk ke embrio kurang dari 3 persen.

d. Cahaya
Kebutuhan benih akan cahaya untuk perkecambahannya berfariasi tergantung pada jenis tanaman (Sutopo, 2002). Adapun besar pengaruh cahanya terhadap perkecambahan tergantung pada intensitas cahaya, kualitas cahaya, lamanya penyinaran (Kamil, 1979). Menurut Adriance and Brison dalam Sutopo (2002) pengaruh cahaya terhadap perkecambahan benih dapat dibagi atas 4 golongan yaitu golongan yang memerlukan cahaya mutlak, golongan yang memerlukan cahaya untuk mempercepat perkecambahan, golongan dimana cahaya dapat menghambat perkecambahan, serta golongan dimana benih dapat berkecambah baik pada tempat gelap maupun ada cahaya.

e. Medium
Medium yang baik untuk perkecambahan haruslah memiliki sifat fisik yang baik, gembur, mempunyai kemampuan menyerap air dan bebas dari organisme penyebab penyakit terutama cendawan (Sutopo, 2002). Pengujian viabilitas benih dapat digunakan media antara lain substrat kertas, pasir dan tanah.



1. Kecambah cabe




Klasifikasi tanaman cabai :
Divisio       : Spermatophyta
Sub divisio : Angioispermae
Classis      : Dicotyledone
Ordo         : Tubiflorae
Familia       : Solanaceae
Genus        : Capsicum
Species      : Capsicum annuum L.



  Perkecambahan cabe
Langkah yang di lakukan sebelum perkecambahan
1.      Siapkan media
Siapkan media penyemaian berupa kompos sudah jadi. Cirinya, wujudnya sudah menyerupai tanah atau kalau tak mau repot beli saja kompos kemasan.
Media tanam harus steril. Tujuannya agar benih atau bibit tidak terserang penyakit dari media tanam itu sendiri. Sterilisasi dilakukan dengan menjemurnya di bawah sinar matahari selama 4-7 hari. Media yang sudah kering lantas dimasukkan ke dalam nampan penyemaian. Bila digundukkan di atas tanah, taburi dengan pestisida sesuai dosis.

2. Benih direndam
Ingin menanam cabai berkualitas bagus ? Gunakan benih cabai yang dijual dalam kemasan. Periksa kemasannya. Jangan beli benih kedaluwarsa. Rendam benih cabai dalam air bersih. Biji terapung dibuang, yang tenggelam bisa disemai.
Sebelum disemai, benih yang bagus direndam air hangat-hangat kuku semalaman. Tujuannya agar air meresap ke dalam benih cabai. Ketika air masuk, sel-selnya akan mengembang dan akan mempermudah perkecambahan.

3. Tiriskan benih
Ambil benih dari rendaman air, lalu letakkan dalam tisu yang disusun berlapis-lapis. Kalau tidak ada tisu, gunakan kertas Koran yang penting airnya terhisap sehingga benih mudah disebar.

4. Tebarkan benih
Dengan menggunakan sebilah bambu bikin garis-garis sejajar sedalam 0,5 cm pada media persemaian. Jarak antar garis sekitar 5 cm. tebarkan benih cabai ke dalam garis-garis tersebut dan timbun tipis saja dengan media semai. Ingat, jangan terlalu tebal, kecambah bisa gagal nongol dan mati membusuk.

5. Penyiraman
Selama jangka waktu perkecambahan, benih perlu cukup air. Gunakan sprayer halus untuk menyemprotkan air, agar benih dan persemaian tidak porak-poranda. Juga hindari genangan air, karena bisa menyebabkan benih membusuk dan tidak tumbuh.

6. Pindahkan bibit ke pot
Kurang lebih seminggu, benih mulai bekecambah. Setelah berumur tiga minggu, pindahkan bibit pot. Selanjutnya rawatlah bibit cabai itu.
 




2. Kecambah Terong

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Kelas: Magnoliopsida
Upakelas: Asteridae
Ordo: Solanales
Famili: Solanaceae
Genus: Solanum
Spesies: S. melongena


Biji terong membutuhkan kehangatan dan kelembaban untuk berkecambah. pindahkan benih Anda ke tempat yang lebih hangat di malam hari. .
Jika Anda menggunakan tanah untuk memulai benih Anda, lembabkan tanah secara menyeluruh, menjatuhkan benih Anda di atas, dan menyebarkan lapisan tipis benih halus mulai campuran, vermikulit, tanah atau lebih di atas biji. Sementara berkecambah dan sementara bibit masih muda dan lunak, menggunakan botol semprot untuk menjaga kelembaban media tumbuh Anda setiap saat.

Biji terong berkecambah lebih berhasil ketika suhu tanah adalah antara 80 dan 90 derajat Fahrenheit. Sementara benih berkecambah, kehangatan tanah jauh lebih penting daripada cahaya, jadi tetap benih Anda di manapun Anda perlu untuk tetap hangat media tumbuh Anda!




3. Kecambah Tomat



Klasifikasi tanaman tomat adalah sebagai berikut:
Kingdom                     : Plantae
Divisi                           : Spermatophyta
Subdivisi                     : Angiospermae
Kelas                           : Dicotyledonae
Ordo                            : Solanales
Famili                          : Solanaceae
Genus                          : Lycopersicon (Lycopersicum)
Species                        : Lycopersicon esculentum Mill.


Tomat mempunyai akar tunggang yang tumbuh menembus kedua
tanah dan akar serabut yang tumbuh menyebar kearah samping. Tetapi
dangkal. Batang tanaman tomat berbentuk persegi empat hingga bulat,
berbatang lunak tetapi cukup kuat, berbulu atau berambut halus dan
diantara bulu-bulu tersebut terdapat rambut kelenjar. Batang tanaman
berwama hijau. Pada ruas batang mengalami penebalan dan pada ruas
bagian bawah tumbuh akar-akar pendek. Selain itu batang tamanan tomat
dapat bercabang dan diameter cabang lebih besar jika dibanding dengan
jenis tanaman sayur lainya. Daun tanaman tomat berbentuk oval bagian
tepi daun bergerigi dan membentuk celah-celah yang menyirip serta agak
melengkung kedalam. Daun berwama hijau dan merupakan daun majemuk
ganjil yang berjumlah sekitar 3-6 cm. Diantara daun yang berukuran besar
biasanya tumbuh 1-2 daun yang berukuran kecil. Daun majemuk pada
tanaman tomat tumbuh berselang-seling atau tersusun spiral mengelilingi
batang tanaman. Bunga tomat berukuran kecil, diameternya sekitar 2 cm
dan berwama kuning cerah, kelopak bunga berjumlah 5 buah dan berwarna
hijau terdapat pada bagian terindah dari bunga tomat warnanya kuning
cerah berjumlah 6 buah. Bunga tomat merupakan bunga sempurna karena
benang sari atau tepung sari dan kepala putik atau kepala benang sari
terbentuk pada bunga yang sama. Bentuk buah tomat bervariasi,
tergantung varietasnya ada yang berbentuk bulat, agak bulat, agak lonjong
dan bulat telur (oval). Ukuran buahnya juga bervariasi, yang paling kecil
memiliki berat 8 gram dan yang besar memiliki berat 180 gram. Buah
yang masih muda berwama hijau muda, bila telah matang menjadi merah
(Cahyono, 1998)
 



1 komentar:

  1. rincian perkecambahan nya dalam per harinya kurang dijelaskan. jadi tidak diketahui perubahan yang terjadi tersebut tepatnya pada hari ke berapa?

    BalasHapus